perkembangan teori manajemen
PERKEMBANGAN
TEORI MANAJEMEN
Mata Kuliah : PENGANTAR MANAJEMEN
Dosen Pembimbing : DEDY WIJAYA KUSUMA, ST.,M.Pd.
Kelas : M16A-Manajemen
Di
Susun Oleh Kelompok : 2
PROGRAM
STUDI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS
KANJURUHAN MALANG
2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr.Wb.
Puji
syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas Pengantar
Manajemen tentang “PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN ” ini dengan baik.
Tak
lupa kami menyampaikan rasa terimakasih kepada Dosen bidang studi Pengantar
Manajemen yang telah memberikan kepercayaan kepada kami dengan sepenuhnya
sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini dengan lancar.
Kami
berterimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan memberikan arahan kepada
kami, sehingga makalah ini terselesaikan dengan lancar walaupun masih banyak
kendala yang kami hadapi di lapangan
yang merupakan pelajaran berharga bagi kami, sehingga kami bisa lebih
baik lagi
Dalam
menyusun makalah ini kami masih banyak kekurangan dan kelemahan dan perlu
adanya keterlibatan dari semua pihak, sehingga makalah ini bisa dapat
diselesaikan sesuai dengan apa yang di harapkan. Kritik dan saran sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian
penyusunan makalah ini kami buat. bila ada kekurangan kami mohon ma’af yang
sebesar-besarnya dan mudah-mudahan bisa dipergunakan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb.
Malang , 29 September 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
SAMPUL …………………………………………………………….….….
1
KATA PENGANTAR ……………………………………….……….…….
2
DAFTAR ISI ……………………………………...………….….….....…... 3
BAB I PENDAHULUAN …………………………..………..…......
4
Latar Belakang ……………………………………...…………...….. 4
Rumusan Masalah …………………………………...……....…...…. 6
Tujuan dan Manfaat ……………………………………………..….. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………...…..…… 8
BAB III PEMBAHASAN …………………………...…...…..……....
12
BAB IV PENUTUP ……………………………………………..….... 19
Kesimpulan …..………………………………………....…..….…... 19
Saran …………………………………………………….……......... 19
DAFTAR RUJUKAN……………………………………………...………
20
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu
manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata cara
penting dalam rneneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang
berkaitan dengan manajer.IImu manajemen merupakan salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886 Frederick W. Taylor melakukan suatu percobaan time and motion study dengan teorinya ban berjalan. Dari sini lahirlah konsep teori efisiensi dan efektivitas.
Kemudian Taylor menulis buku berjudul The Principle of Scientific Management (1911) yang merupakan awal dari lahirnya manajemen sebagai ilmu.
Di samping itu ilmu manajemen sebagai ilmu penegtahuan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih.
2. Adanya kerjasama dari kelompok tersebut.
3. Adanya kegiatan/proses/usaha
4. Adanya tujuan
Selanjutnya ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial yang mempelajari dan melihat manajemen sebagai fenomena dari masyarakat modem. Dimana fenomena masyarakat modem itu merupakan gejala sosial yang membawa perubahan terhadap organisasi.
Pada kenyataannya manajemen sulit dedifenisikan karena tidak ada defenisi manajemen yang diterima secara universal. Mary Parker Follet mendefenisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Defenisi ini rnengandung arti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan. Manajemen memang bisa berarti seperti itu, tetapi bisa juga mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya tidak ada defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Stoner mengemukakan suatu defenisi yang lebih kompleks yaitu sebagai berikut :
“Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar rnencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.
Dari defenisi di atas terlihat bahwa Stoner telah rnenggunakan kata “proses”, bukan “seni”. Mengartikan manajernen sebagai “seni” mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau ketrampilan pribadi. Sedangkan suatu “proses” adalah cara sistematis untuk rnelakukan pekerjaan. Manajemen didefenisikan sebagai proses karena semua manajer tanpa harus rnemperhatikan kecakapan atau ketrampilan khusus, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam pencapaian tujuan yang diinginkan.
Setiap pandangan mungkin berguna untuk berbagai masalh yang berbeda-beda. Ada tiga aliran pemikiran manejemen yaitu :
a.
Aliran klasik
b.
Aliran hubungan manusiawi
c.
Aliran manajemen modern
RUMUSAN
MASALAH
1) Bagaimana
Perkembangan Teori-Teori Manajemen ?
2) Apa
Prinsip-Prinsip Manajemen ?
3) Siapa
Tokoh-Tokoh pengembang aliran manajemen Modern ?
4) Bagaimana
langkah-langkah pendekatan manajemen science ?
TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan
kita mengambil tema “PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN”. Dalam makalah ini agar
faham tentang bagaimana perkembangan adanya teori manajemen
Manfaat
kita mempelajari “PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN” agar kita dapat mengetahui
perkembangan teori manajemen dan kita dapat menerapkan sesuai keadaan saat ini dan
di masa-masa yang akan datang, serta agar kita dapat menjadi manajer yang
berprinsip.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
PERKEMBANGAN
ILMU MANAJEMEN
Pada
awal mula perkembangan peradabanrnanusia, suatu pengetahuan atau dapat
disebutdengan ilmu terbagi dalam tiga kelompok besar,yaitu :
1.
Ilmu yang mempelajari seluruh gejala,bentuk dan eksistensinya yang erat hubungannya dengan alam beserta isinya dan
secara universal mempunyai sifat yang pasti dan sarna serta tidak dipisahkan
olehruang dan waktu, disebut ilmu
eksakta, contoh : fisika, kimia dan biologi.
2.
IImu yang mempelajari seluruh gejala rnanusia dan eksistensinya dalam hubungannya
pada setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam kehidupan masyarakatdinamakan
ilmu sosial/non eksakta,misalnya : ekonomi, politik, psikologi,sosiologi,
hukum, administrasi dan lain-lain.
3.
IImu humaniora, merupakan kumpulanpengetahuan yang erat hubungannya dengan ilmu
seni, misalnya : seni tari, senilukis, seni sastra, dan seni suara.Pada awal
mula perkembangannya dikatakan bahwa IImu manajemen merupakan salah satu
disiplin ilmu sosial. Tahun 1886Frederick W. Taylor melakukan suatu percobaan dalam
perusahaan yang dipimpinya yaitu disebut time and motion study dengan teorinya berjalan.
Dari sini lahirlah konsep teori efisiensidan efektivitas. Kemudian Taylor
menulis bukuberjudul The Principle of Scientific Management(1911) yang
merupakan awal dari lahirnya ilmumanajemen seperti yang kita ketahui sampaisaat
ini.Ilmu manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan mempunyai beberapa
ciri-cirikhusus sebagai berikut :
1.
Adanya kelompok manusia, kelompok yangterdiri atas dua orang atau lebih.
2.
Adanya kerjasama dari kelompok tersebut.
3. Adanya kegiatan proses/usaha
4. Adanya tujuan
Ilmu
manajemen merupakan kumpulan daridisiplin ilmu sosial yang mempelajari dan
melihatmanajemen dalam perusahaan sebagaifenomena dari masyarakat modem
sepertisekarang ini. Dimana fenomena masyarakatmodem yang terjadi dan adanya
perubahan/globalisasi itu merupakan gejala sosial yang membawa perubahan
terhadap organisasi atau perusahaan serta permasalahan yang ada di dalamnya.
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan dalam suatu organisasi,
antara lain :
1.
Tekanan dari para pemilik perusahaan
2.
Adanya Kemajuan teknologi
3.
Para pesaing/Saingan baru
4.
Perubahan serta Tuntutan masyarakat
5.
Adanya Kebijaksanaan dari pemerintah
6.
Pengaruh dunia Internasional/Globalisasi
7.
Adanya pengaruh perubahan lingkungan social, ekonomi dan budaya. Dalam perkambanganya
suatu ilmu manajemen sulit dedifenisikan karena tidak ada defenisi manajemen
yang diterima secara universal dan menyeluruh. Mary Parker Follet mendefenisikan
dari manajemen adalah sebagaisuatu seni dalam menyelesaikan pekerjaanmelalui
orang lain. Dalam Defenisi ini rnengandung arti bahwa para manajer untuk mencapai
tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai
tugas yang mungkin dilakukan dalam pencapaian tujuan organisasi. Definisi serta
Pengertian dari manajemen dalam kenyataannya tidak ada yang dapat digunakan
secara konsisten oleh semua orang secara luas. Stoner mengemukakan bahwa manajemen
merupakan suatu defenisi yang lebih kompleks dari suatu ilmu, yaitu sebagai berikut
:
"Manajemen adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha
para anggota organisasi dan penggunaan
sumber dayasumber daya organisasi
lainnya agar rnencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan".
Dari
defenisi/pengertian di atas dapat diketahui bahwa Stoner telah rnenggunakan
kata
"proses", bukan "seni". Karena Mengartikan manajernen
sebagai "seni" mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau
ketrampilan pribadi. Sedangkan manajemen sebagai suatu "proses adalah cara
sistematis untuk rnelakukan suatu pekerjaan. Disini Manajemen didefenisikan sebagai
proses karena semua manajer tanpa harus rnemperhatikan kecakapan atau ketrampilan
khusus, harus dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam pencapaian
tujuan yang diinginkan melalui orang lain dalam organisasi. Dari pengertian dan
definisi yang diuraian diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen
merupakan adalah suatu kerjasama dengan orang-orang dalam organisasi untuk
menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan
melaksanaan fungsi-fungsi manajemen antara lain perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan
(controlling). Pada perkembanganya Sampai sekarang belum ada suatu teori
manajernen yang sesuai dan dapat diterapkan pada semua situasi organisasi yang
terjadi. Seorang manajer perusahaan dalam kenyataanya akan dapat menjumpai
banyak pandangan ataupun pemikiran serta teori tentang manajemen yang berbeda-beda
dalam berbagai kondisi dan kenyataanya dalam organisasi. Tingkatan manajemen
dalam suatu organisasi dapat membagi manajer menjadi tiga golongan yang berbeda,
yaitu :
1.
Manajer lini pertama
Tingkat paling rendah dalam
suatu organisasi yang memimpin dan menagwasi tenaga-tenaga operasional disebut
manajemen lini (garis) pertama.
2.
Manajer menengah
Manajemen menengah dapat
meliputi bebrapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah
membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan kadang-kadang
juga karyawan operasional.
3.
Manajer puncak
Pada tingkatan Manajemen puncak merekabertanggung jawab atas
keseluruhan darikegiatan manajemen organisasi.Pengertian dari suatu Teori
ataupendekatan adalah kelompok yang koheren daridalil umum yang digunakan
sebagai prinsipuntuk menjelaskan berbagai kelasfenomena/kenyataan yang terjadi.
SedangkanKelompok koheren adalah seperti suatu systemefisien yang terdiri atas
beberapa bagian dariorganisasi yang bekerja bersama-sama untuksuatu tujuan
tertentu, dengan demikian suatuteori atau suatu pendekatan merupakan suatu sistem
efisinsi yang terdiri dari kelompokkelompokyang koheren dari bagian ortganisasiyang
saling bersesuaian dan bekerja samadengan cara yang logis untuk suatu
tujuantertentu.Sedangkan pengertian dari Prinsip adalahperaturan perilaku atau
tindakan yang diterimasecara umum.
Penjelasan dalam bisnis adalah untuk menjelaskan berbagai fenomena
bisnisyang terjadi saat ini. Kelas fenomenaberhubungan dengan berbagi bidang
aktifitaskhusus secara keseluruhan. Fenomenadimaksudkan disini adalah manajemen
dan teorisesuai perkembangan dari pemikiran ataupandangan ilmu manajemen.Teori
dapat memberikan pemahaman danpengertian mengenai system bisnis yangkompleks
yang dihadapi oleh seorang manajerdengan lebih baik dalam melakukan
kebijakandalam organisasi sesuai dengan teorimanajemen yang ada. Pemahaman
inimambantu manajer untuk melakukan pekerjaanyang lebih baik lagi dan dapat
mencapai tujuanutama perusahaan yang telah ditentukan. SuatuTeori
memberitahukan manajer tentang apa
yang
diharapkandan akan dilakukan untukmengelola organisasi dengan baik. Sistem Informasi
memberitahu apa yang sedang terjadidalam suatu organisasi sekarang , sehingga
Jikakenyataan aktifitas berbeda dengan apa yangdiharapkan, maka teori dan
solusi bisadisesuaiakan dan diperbaiki. Dalam tindakannyaSelama jangka waktu
tertentu seorang manajerdapat mengembangkan teori atau pemikiranilmu manajemen
yang secara akuratmeramalkan perilaku dalam system bisnis yangdilaksanakan.
Dari berbagai pengertian danpemahaman tentang teori ilmu manajemenseorang
menejer dapat mengetahui cara sertasystem informasi dalam organisasi dan
dapatmembantu manajer untuk dapatmengembangkan teori / pemikiran/
pandangantentang ilmu manajemen tersebut.Dalam pembahasan tulisan ini , serta
kajiantelaah literature yang dilakukan dapatdipelajari beberapa paham atau
pemikiran atau aliran drari ilmu manajemen yang ada, yaitu antara lain :
1.
Teori Manajemen Klasik
2.
Manajemen ilmiah (scientific management)
3.
Teori organisasi klasik (classical organizationtheory)
4.
Paham perilaku (behavioral)
5.
Paham ilmu manajemen (manajemenscience)
Semua aliran manajemen yang telahdiuraikan di atas ternyata sampai
sekarangberkembang terus. Aliran hubungan manusiawidan ilmu manajemen
memberikan pendekatanyang penting dalam meneliti, menganalisis danmemecahkan
masalah-masalah manajemendalam perusahaan.Demikian pula aliran klasik yang telahberkembang
ke arah pemanfaatan hasil-hasilpenelitian dari aliran lain dan terus
tumbuhmenjadi pendekatan baru yang disebutpendekatan sistem dan kontingensi.
Aliranklasik dikenal dengan pendekatan proses danoperasi manajemen. Dengan
terjadinya prosesperkembangan yang saling berkaitan di antaraberbagai aliran
ini, maka kemudian sudah sulituntuk terlalu membedakan dan memisahkan antara
aliran-aliran ini.Meskipun dalam paham-paham pemikiranini dibentuk secara
historis dari masa ke masa,namun gagasan yang muncul disini saling menyusul
bukannya menggantikan paham sebelumnya.
Pada saat yang sama masingmasingpaham terus berkembang dan
menyesuaikan
pemikiranya dengan kondisi saatini yang terjadi dan terus berkembang serta muncul
pemikiran baru yang lebih relevandengan permasalahan yang dihadapi dalam organisasi
dalam era globalisasi seperti sekarang ini.Dari berbagai pemikiran tentang
teori ilmu manajemen yang ada , maka disini dapat dikelompokan menjadi beberapa
gerakanpemikiran manajemen yang tercatat secara formal dan dapat dibagi menjadi
lima gerakanpemikiran atau teori, yaitu :
1.
Scientific Management Theory
2.
General Administrative ManagementTheory
3.
Behavioural Management Theory
4.
Quantitative Management Theory
5. Modern Management Theory
BAB
III
PEMBAHASAN
1.
PROSES PERKEMBANGAN TEORI-TEORI MANAJEMEN
A. Aliran klasik ( yang akan di
bagi menjadi dua aliran , manajemen ilmiah dan
teori organisasi klasik ).
Manajemen
ilmiah muncul setelah Negara-negara eropa barat dan amerika dilanda revolusi
industry yang terjadi pada sekitar awal abad ke-20 yaitu ditinggalkan
prinsip-prinsip lama yang sudah tidak efektif dan efisien lagi.
Tokoh-Tokoh teori Manajemen Ilmiah
Menitik beratkan pada manajer tingkat menengah ke atas.
Ø Frederick Winslow Taylor
Ø Frank dan Lilian Gilbreth
Ø Henry L GANTT dan Harrington Emerson
Tokoh-Tokoh teori organisasi klasik :
Menitik Beratkan pada manager tingkat bawah
Ø Henry fayol
Ø James D.Mooney
Ø Mary Paker Follent
Ø Chaster I. Barnard
B. Aliran hubungan manusiawi
( sering disebut aliran Neoklasik).
Aliran ini timbul karena pendekatan klasik tidak
sepenuhnya menghasilkan efisiensi dalam produksi dan keselarasan kerja.
Tokoh-Tokoh aliran Neoklasik.
Ø
Hugo Munsterberg (1863-1916)
Ø
Elton Mayo (1880-1949)
Percobaan pertama meneliti pengaruh kondisi penerangan terhadap
produktivitas .Dan hasil penelitiannya disimpulkan bahwa bila kondidi
penerangan naik, maka produktivitas juga akan naik,bila kondidi penerangan
dikurangi ternyata produktivitas juga akan berkurang.
C. Aliran menejemen
modern.Teori Aliran Klasik Sebelum sejarah yang disebut
Zaman manajemen ilmiah muncul , telah
menjadi revolusi industrI pada abad
ke 19,yang menyebabkan meningkatnya
kebutuhan akan suatu pendekatan
manajemen yang sistematik. Dan kemudian
dibahas dalam teori-teori dan
prinsip-prinsip manajemen dan di uraikan
oleh para tokoh dan gagasan mereka.
Dalam pengembangannya dibagi menjadi dua,pertama aliran
hubungan manusiawi (perilaku organisasi),dan kedua berdasar pada manajemen
ilmiah/manajemen operasi.
v
Perilaku organisasi
Ditandai dengan pandangan baru
mengenai perilaku manusia dan system.
Perkembangan
awal teori manajemen Ada dua tokoh manajemen ,yang mengawali munculnya
manajemenilmiah, yang akan dibahas disini, yaitu: Robert Owen dan Charles
Babbage . Robert Owen ( 1771-1858)Pada permulaan tahun 1800 an : Robert Owen seorang
manajer beberapa pabrik pemintalan kapas di NewLanark Skotlandia.Menekankan
penting unsur manusia dalam produksi. Dia membuat perbaikan perbaikandalam
kondisi kerja , seperti pengurangan hari kerja standar,pembatasan anak-anak
dibawah umur yangbekerja,membagun perumahan yang lebih baik bagi karayawan dan
mengoperasikan toko perusahaan
yangmenjual barang-barang dengan murah.Table 3.1.:Sejarah PerkembanganTeori
Manajemen Periode Waktu Aliran
ManajemenKontributor1870-1930Manajemen IlmiahFedrick w taylorFrank dan Lilian GilbrethHenry GanntHaringtonEmerson1900-1940Teori Organisasi KlasikHenti FayolJame J Mooney1930-1940Hubungan manusiawi Hawthorne StudiesEltion
MayoFritz RoenhlisbergerHugo Monsterberg1940- SekarangManajemen Modern Abraham
Maslow Chris Argyris, Douglas Mcgregor, Edgar schien, David Mc clelend,Robert
Blake dan Jane Mauton , Ernest Dale, Peter Drucker dan sebagai nya, serta ahli
- ahli operationresearch( Management science) Charles Babbage (1792-1871 ).
Charles Babbge,seorang profeaor matematika dari inggris,mencurahkan banyak
wktunya untuk membuat operasi-operasi pabrik menjadi lebihefisien.Babbge adalah
pengajur pertama prinsip pembagian kerja melalui spesifikasinya.
Proses perkembangan teori manajemen trus
berkembang hingga saat ini yang dilihat dari lima sisi yaitu :
1)
Dominan, yaitu aliran
yang muncul karena adanya aliran lain. Pengkajian dari masing-masing aliran
masih dirasakan bermanfaat bagi pengembangan teori manajemen.
2)
Divergensi, yaitu dimana
ketiga aliran masing-masing berkembang sendiri-sendiri tanpa memanfaatkan
pandangan aliran-aliran lainnya.
3)
Konvergensi, yang
menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sama sehingga batas antara aliran
menjadi kabur. Perkembangan seperti inilah yang sudah terjadi sekalipun bentuk
pengembangannya tidak seimbang karena masih terlihat bentuk dominan dari satu
madzhab terhadap yang lain.
4)
Sintesis, berupa
pengembangan menyeluruh yang lebih bersifat integrasi dari aliran-aliran
seperti yang kemudian tampil dalam pendekatan system dan kontigensi.
5)
Proliferasi, merupakan
bentuk perkembangan teori manajemen dengan munculnya teori-teori manajemen yang
baru yang memusatkan perhatian kepada stu permasalahan manajemen tertentu.
2.
PRINSIP-PRINSIP
MANAJEMEN
14
Prinsip ini di kemukakan oleh Henry Fayol :
Pembagian kerja (Division of work)
Pembagian
kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan
kerja berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam penempatan karyawan harus menggunakan prinsip the
right man in the right place. Pembagian kerja harus rasional/objektif, bukan emosional subyektif yang didasarkan atas dasar like and dislike.
Dengan adanya prinsip orang yang
tepat ditempat yang tepat (the right man in the right place) akan
memberikan jaminan terhadap kestabilan, kelancaran dan efesiensi kerja. Pembagian kerja yang baik merupakan kunci
bagi penyelengaraan kerja. kecerobohan dalam pembagian kerja akan berpengaruh
kurang baik dan mungkin menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan,
oleh karena itu, seorang manajer yang berpengalaman akan menempatkan pembagian
kerja sebagai prinsip utama yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip
lainnya.
Wewenang dan tanggung jawab
(Authority and responsibility)
Setiap
karyawan dilengkapi dengan wewenang
untuk melakukan pekerjaan dan setiap wewenang melekat atau diikuti
pertanggungjawaban. Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang. Setiap
pekerjaan harus dapat memberikan pertanggungjawaban yang sesuai dengan
wewenang. Oleh karena itu, makin kecil wewenang makin
kecil pula pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya.
Tanggung jawab terbesar terletak
pada manajer puncak. Kegagalan suatu usaha bukan terletak pada karyawan, tetapi
terletak pada puncak pimpinannya karena yang mempunyai wewemang terbesar adalah
manajer puncak. oleh karena itu, apabila manajer puncak tidak mempunyai
keahlian dan kepemimpinan, maka wewenang yang ada padanya merupakan bumerang.
Disiplin
(Discipline)
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang
menjadi tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila
wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Oleh
karena ini, pemegang wewenang harus dapat menanamkan disiplin terhadap dirinya
sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaan sesuai dengan
wewenang yang ada padanya.
Kesatuan perintah (Unity of command)
Dalam melakasanakan pekerjaan,
karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan
kerja dapat dijalankan dengan baik. Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus
bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang diperolehnya. Perintah yang
datang dari manajer lain kepada serorang karyawan akan merusak jalannya
wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja.
Kesatuan
pengarahan (Unity of direction)
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan
tanggung jawabnya, karyawan perlu diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan
pengarahan bertalian erat dengan pembagian kerja. Kesatuan pengarahan
tergantung pula terhadap kesatuan perintah. Dalam pelaksanaan kerja bisa saja
terjadi adanya dua perintah sehingga menimbulkan arah yang berlawanan. Oleh
karena itu, perlu alur yang jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk
pmelaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan
tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan. Pelaksanaan kesatuan pengarahan
(unity of directiion) tidak dapat terlepas dari pembagian kerja, wewenang dan
tanggung jawab, disiplin, serta kesatuan perintah.
Mengutamakan
kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
Setiap karyawan harus mengabdikan
kepentingan sendiri kepada kepentingan organisasi. Hal semacam itu merupakan
suatu syarat yang sangat penting agar setiap kegiatan berjalan dengan lancar
sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.
Setiap karyawan dapat mengabdikan
kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi apabila memiliki kesadaran
bahwa kepentingan pribadi sebenarnya tergantung kepada berhasil-tidaknya
kepentingan organisasi. Prinsip pengabdian kepentingan pribadi kepada
kepentingan organisasi dapat terwujud, apabila setiap karyawan merasa senang
dalam bekerja sehingga memiliki disiplin yang tinggi.
Penggajian
pegawai
Gaji atau upah bagi karyawan merupakan kompensasi yang
menentukan terwujudnya kelancaran dalam bekerja. Karyawan yang diliputi
perasaan cemas dan kekurangan akan sulit berkonsentrasi terhadap tugas dan
kewajibannya sehingga dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan dalam bekerja. Oleh
karena itu, dalam prinsip penggajian harus dipikirkan bagaimana agar karyawan
dapat bekerja dengan tenang. Sistem penggajian harus diperhitungkan agar
menimbulkan kedisiplinan dan kegairahan kerja sehingga karyawan berkompetisi
untuk membuat prestasi yang lebih besar. Prinsip more pay for more prestige
(upah lebih untuk prestasi lebih), dan prinsip upah sama untuk prestasi yang
sama perlu diterapkan sebab apabila ada perbedaan akan menimbulkan kelesuan
dalam bekerja dan mungkin akan menimbulkan tindakan tidak disiplin.
Pemusatan
(Centralization)
Pemusatan wewenang akan menimbulkan
pemusatan tanggung jawab dalam suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak
ada orang yang memegang wewenang tertinggi atau manajer puncak. Pemusatan bukan
berarti adanya kekuasaan untuk menggunakan wewenang, melainkan untuk
menghindari kesimpangsiuran wewenang dan tanggung jawab. Pemusatan wewenang ini
juga tidak menghilangkan asas pelimpahan wewenang (delegation of authority)
Hirarki
(tingkatan)
Pembagian kerja menimbulkan adanya
atasan dan bawahan. Bila pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan
menimbulkan hirarki. Hirarki diukur dari wewenang terbesar yang berada pada
manajer puncak dan seterusnya berurutan ke bawah. dengan adanya hirarki ini, maka setiap karyawan akan
mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat
perintah.
Ketertiban (Order)
Ketertiban
dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama karena pada dasarnya tidak
ada orang yang bisa bekerja dalam keadaan kacau atau tegang. Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat
terwujud apabila seluruh karyawan, baik atasan maupun bawahan mempunyai disiplin yang tinggi. Oleh karena itu, ketertiban dan
disiplin sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan.
Keadilan
dan kejujuran
Keadilan dan kejujuran merupakan
salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keadilan dan
kejujuran terkait dengan moral karyawan dan tidak dapat
dipisahkan. Keadilan dan kejujuran harus ditegakkan mulai dari atasan karena
atasan memiliki wewenang yang paling besar. Manajer yang adil dan jujur akan
menggunakan wewenangnya dengan sebaik-baiknya untuk melakukan keadilan dan
kejujuran pada bawahannya.
Stabilitas kondisi karyawan
Dalam
setiap kegiatan kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-baiknya agar segala
pekerjaan berjalan dengan lancar. Kestabilan karyawan terwujud karena adanya
disiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban dalam kegiatan.
Manusia sebagai makhluk sosial
yang berbudaya memiliki keinginan, perasaan dan pikiran. Apabila
keinginannya tidak terpenuhi, perasaan tertekan dan pikiran yang kacau akan
menimbulkan goncangan dalam bekerja.
Prakarsa
(Inisiative)
Prakarsa timbul dari dalam diri
seseorang yang menggunakan daya pikir. Prakarsa menimbulkan kehendak untuk
mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian pekerjaan dengan
sebaik-beiknya. Jadi dalam prakarsa terhimpun kehendak, perasaan, pikiran,
keahlian dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, setiap prakarsa yang datang
dari karyawan harus dihargai. Prakarsa (inisiatif) mengandung arti menghargai
orang lain, karena itu hakikatnya manusia butuh penghargaan. Setiap penolakan
terhadap prakarsa karyawan merupakan salah satu langkah untuk menolak gairah
kerja. Oleh karena itu, seorang manajer yang bijak akan menerima dengan senang
hari prakarsa-prakarsa yang dilahirkan karyawannya.
Semangat
kesatuan dan semangat korps
Setiap karyawan harus memiliki rasa
kesatuan, yaitu rasa senasib sepenanggungan sehingga menimbulkan semangat kerja
sama yang baik. semangat kesatuan akan lahir apabila setiap karyawan mempunyai
kesadaran bahwa setiap karyawan berarti bagi karyawan lain dan karyawan lain
sangat dibutuhkan oleh dirinya. Manajer yang memiliki kepemimpinan akan mampu
melahirkan semangat kesatuan (esprit de corp), sedangkan manajer yang
suka memaksa dengan cara-cara yang kasar akan melahirkan friction de corp
(perpecahan dalam korp) dan membawa bencana
3. TOKOH-TOKOH
ALIRAN MANAJEMEN MODERN
1. Abraham Maslow,yang mengemukakan
adanya “hirarki kebutuhan“dalam penjelasannyatentang prilaku manusia dan dinamimika motivasi.
2. Douglas McGregor dengn teori X dan teori Y
nya.
3. Frederick Herzberg yang
menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua faktor.
4. Robert Blake dan Jane
Mouton yang membahas lima gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi
manejerial(managerial grid).
5. Rensis Likert yang telah mengidentifikasi
dan melakukan penelitian secara extensive mengenai empatsistem manajemen, dari
system 1 :exploitifotoriatif sampai system 4: partisipatif kelompok.6. Fred
Fiedler yang menyarankan pendekatan contingency pada studi Kepemimpinan7. Chris
Argyris yang memandang organisasi sebagai sistem social atau sistem antar hubungan
budaya.8 Edgar Schein yang banyak meneliti dinamika kelompok dalam organisasi, dan
lain-lainnya.
Ada beberapa prinsip dasar penting
yang disimpulkan dari pendapat para tokoh- tokoh manajemen modern,yaitu sebagai
berikut :
a. Manajemen tidak dapat
dipandang sebagai suatu teknik secara ketat (peranan, prosedur, prinsip)
b. Manajemen harus sistematik
dan pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan secara hati-hati.
c. Organisasi sebagai
keseluruhan dan pendekatan menejer individual untuk pengawasan sesuai
dengansituasi.
d. Pendekatan motivasional yang
menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi
sangatdibutuhkan.
4.
LANGKAH-LANGKAH PENDEKATAN MANAGEMENT SCIENCE
1. Perumusan masalah dengan jelas dan terperinci.
2. Penyusunan suatu model matematika dalam pengambilan keputusan
3. Mendapatkan penyelesaian dari model.
4. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model.
5. Penetapan pengawasan atas hasil-hasil.
6. Pelaksanaan hasil dalam
kegiatan-implementasi.
PENDEKATAN
SISTEM Pendekatan sistem pada
manajemen bermaksud untuk memandang organisasi sebagai suatu kesatuan,yang
terdiri dari bagian-bagian yang salingberhubungan. Pendekatan system member
manajer caramemandang organisasi sebagai suatu keseluruhan dan sebagai bagian
dari lingkungan eksternal yang lebihluas. Sistem pendekatan adalah sangat
mendasar sehingga segala sesuatu adalah saling berhubungan tausaling
tergantung. Suatu sistem terdiri dari elemen elemen yang saling tergangtung dan
saling berhubungandan bila elemen tersebut berinteraksi maka membentuk suatu
kesatuan yang menyeluruh.
PENDEKATAN KONTINGENSI Pendekatan kontingensi
(contingency approach) dikembangkan oleh paramanajer, konsultan dan peneliti
yang mencoba untuk menerapkan konsep-konsep dari berbagai aliranmanajemen dalam
situasi kehidupan nyata. Menurut pendekatan ini tugas seorang menejer
adalahmengidentifikasikan eknik mana ,pada situasi tertentu , dibawah keadaan
tertentu , dan pada waktu tertentudana akan membawa pencapaintujuan manajemen.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
1.
Perkembangan teori Manajemen anatara
satu teori dengan teori lain berbeda, menurut pada pandangan manajemen saat itu
.semua teori manajemen tersebut adalah baik dan salin melengkapi satu dengan
yang lainnya.
2.
Diharapkan para manajer saat ini
menggunakan manajemen ilmiah yang berdasarkan pada ilmu pengetahuan .sebab
dalam teori ilmiah ini telah benar-benar dengan kondisi saat ini, dimana para
pekerja tidak lagi dianggap sebagai mesin ataupun robot belaka, pekerja perlu
perhatian dan atasannya agar mau bekerja dan memberikan produktivitas yang
tinggi.
3.
Prinsip-prinsip dan teori-teori
managemen membuat lebih mudah bagi para manajer untuk memutuskan apa yang harus
dilakukan agar dapat menjalankan fungsinya secara efektif.
4.
Empat prinsip dasar teori ilmiah
harus benar-benar dapat diterapkan dalam organisassi agar dapat tercapai tujuan
yang efisien dan efektif.
5.
Empat belas prinsip manajemen dan
fayol merupakan satu kesatuan yang utuh agar organisai berjalan dengan baik dan
tujuan dapat tercapi dengan bantuan keraja sam antara manajer dan pekerja.
6.
Aliran hubungan manusiawi
menyarankan penggunaan teknik-teknik dan psikologi yang dihubungkan dengan dengan
perilaku manusia. Perhatian terhadap karyawn akan memberikan keuntungan, dan
latihan manajaemen perlu dirubah.
7.
Aliran manajemen memandang bahwa
factor kunci sukses atau kegagalan pencapian tujuan tergantung pada unsure
manusianya oleh karena itu manajer perlu diberi latihan dalam pemahaman
prinsip-prinsip and konsep-konsep manjemen. Untuk itu pola pengawasan dan
manajemen pengawasan harus dibangun ats dasar pengertian positif yang
menyeluruh mengenai karyaawn dan reaksinya.
8.
Aliran kuantitatif ditanadi dengan
berkembangnya team-team riset operasi dalam pemecahan masalah-masalah.
9.
Pendeakatan system bermaksud untuk
memandang organisasi sebagai suatu kesatuan yang terdiri dan bagian-nagian yang
saling berhubungan.
Saran
Berdasarkan
materi makalah pengantar manajemen di atas, maka ada empat unsur pokok yang
kami sarankan agar pembaca memperhatikan, pembahasan tersebut. Karena keempat
unsur inilah, merupakan induk sejarah sehingga terbentuklah ilmu tentang
manajemen.
DAFTAR RUJUKAN
Komentar
Posting Komentar